Cari di Blog Ini

Serat Tekstil

     Baik kain tenun maupun kain rajut dibuat dari bahan yang disebut benang. Untuk membuat benang diperlukan bahan berupa serat - serat tesktil yang diproses sedemikian rupa yang disebut dengan proses pemintalan benang.
       
    Serat serupa benda yang berbentuk panjang namun memiliki lebar yang sangat tipis atau sangat kecil. Serat – serat tekstil berasal dari dua sumber yaitu:


A.  Serat Alam

    Serat alam adalah serat yang berasal alam seperti
1.  Serat dari tumbuhan
Contoh serat tumbuhan yaitu kapas, flax (linen), serat nenas, dan serat         lainnya.

a. Kapas
Penggunanan kapas diperkirakan sekitar 5000 tahun sebelum masehi di India dan Meksiko. Seiring dengan perkembangan waktu penggunaan kapas tersebar di seluruh dunia selanjutnya

b. Flax atau Linen
Flax adalah serat yang diambil dari batang tanaman Linum Usitatissimum selanjutnya


2.  Serat dari hewan
Dari hewan dapat dijadikan bahan pakaian berupa kulit, rambut yang ada pada tubuh hewan dan kepompong hewan. Contohnya kulit sapi, sutera, rambut dari keluarga kambing seperti wol dan kasmir.

a. Wol
Wol diambil dari rambut keluarga kambing yaitu biri – biri. Wol merupakan serat yang sangat penting dalam perdagangan tekstil selanjutnya

b. Benang Sutera
Sutera merupakan serat yang filament yang berasal dari kepompong ulat sutera yang disebut Bombyx Mori selanjutnya

c. Kasmir
Kasmir adalah serat di dapat dari rambut kambing yang hidup dan berkembang dipegunungan Asia kecil sampai pegunungan Himalaya. Rambut kasmir bagian luar lebih kaku dan kasar dibandingkan bagian dalamnya. Proses pengambilan rambut kambing kasmir ini dilakukan sekali setahun dengan penyisiran. Satu ekor kambing kasmir menghasilkan 0,25 kg rambut dalam setahunnya. Penghasil serat kasmir adalah China, Mongolia dan Iran.
Panjang serat kasmir 2,5 – 9 cm dengan diameter serat 14,5 – 19,5µ. Pemukaan serat kasmir bersisik yang lebih halus dibandingkan sisik pada wol. Penampang lintang serat kasmir hampir bulat.

d. Llama
Llama adalah serat yang berasal dari binantang keluarga cameloid yang berasal dari pegunungan Andes yang terletak di antara Negara Peru dan Negara Bolivia.
Rambut bagian luar tubuh Llama lebih kasar dibandingkan rambut bagian dalam. Rambut bagian luar ini berfungsi sebagai pelindung. Rambut bagian dalam halus dan keriting. Panjang rambut serat Llama 7,5 – 25 cm. Pencukuran Llama dilakukan sekali dalam 2 tahun. Kehalusan atau diameter serat Llama adalah 10 – 150 µ.

e. Kulit
Selain serat – serat hewani di atas, kulit juga dijadikan sebagai bahan pakaian. Kulit sapi telah dgunakan sebagai bahan pakaian sejak zaman kuno. Kulit sapi diproses melalui penyamakan kulit sapi atau domba. Penyamakan dapat dilakukan oleh industri rumahan atau industri skala besar.
Banyak yang bisa dibuat dari kulit sapi seperti jaket, celana, topi rok, dompet, ikat pinggang, tas dan lain –lain.
Kulit yang bisa dijadikan bahan untuk tekstil adalah kulit dari sapi, kambing, domba, rusa, buaya, ular, kerbau. Kulit ular, buaya dan rusa kuantitasnya lebih sedikit dibandingkan kulit sapi domba atau kambing. Kulit ikan pari bias juga dijadikan bahan komoditas untuk bahan pakaian atau bahan lainya.


B. Serat Buatan

Serat buatan disebut juga serat sintetis yaitu proses yang dengan cara kimiawi atau cara lainnya, bermacam – macam jenisnya tergantung dari prosesnya seperti

a.   Poliester
Poliester adalah serat filament yang dibuat dengan proses kimiawi. Poliester dibuat untuk menyamai serat sutera. Bahan dasar dari poliester adalah asam tereftlat dan mono etilen glikol. Kedua bahan ini dipolimerisasi dalam ruang hampa udara dengan suhu tinggi. Kemudian larutan polymer disemprotkan melalui alat yang disebut spineret yang kemudian didinginkan dan digulung.
  • Kekuatan serat poliester 4,5 gram per denier dengan mulur 25%.
  • Serat poliester sangat elastis sehingga tahan kusut.
  • Moisture Regain hanya 0,4% sehingga kain poliester cenderung panas karena tidak menyerap keringat.
  • Bentuk penampang lintang serat poliester bulat seperti.
  • Serat poliester tahan asam lemah pada titik didih dan asam kuat pada suhu dingin.
  • Tidak kuat pada basa kuat namun kuat pada basa lemah.
  • Serat poliester juga tahan terhadap serangga, jamur dan bakteri.
  • Ketika serat dibakar, poliester akan meleleh dan tidak menjalarkan proses pembakaran. Lelehan poliester akan berjatuhan.
b.   Nylon (Poliamida)
Wallace H Carrothers menemukans serat poliamida pda tahun 1928 dan kemudian dikembangkan oleh DuPont. Serat poliamida lebih terkenal dengan nama dagang nylon. Ada bebepa jenis pengembangan serat poliamida yaitu nylon 66, nylon 610, nylon polikorimatik, nylon 7.

Sifat nylon 66

  • Kekuatan nylon 66 sekitar 8,8 gram per denier
  • Nylon tahan terhadap gosokan
  • Mulur 27%
  • Nylon meleleh pada suhu 250ºC namun kain dari bahan nylon akan lengket pada suhu setrika 180ºC.
  • Jika dibakar nylon akan meleleh dan tidak menjalarkan pembakaran.
  • Nylon tahan terhadap asam encer namun akan terurai pada asam khlorida mendidih
  • Nylon juga tahan terhadap basa, jamur, bakteri dan serangga.
  • Mositure regain 4,2%
  • Bentuk penampang lintang serat nylon hampir bulat
  • Ketika digosok nylon akan menghsilkan listrik statis
  • Nylon memiliki kekuatan yang tinggi sehingga cocok digunakan untuk tali, kain parasut, kain terpal, jala dan keperluan industri lainnya.

Sifat nylon 610

  • Titik leleh 214ºC
  • Moisture regain 2,6% untuk digunakan membuat sikat gigi
  • Bentuk penampang lintangnya segitiga dan sudut yang tumpul digunakan untuk pakaian wanita yang halus untuk serat nylon yang halus
  • Untuk serat nylon yang kasar digunakan untuk pembuatan karpet dan upholstery   


c. Rayon Viskosa
Rayon Viskos ditemukana oleh C.F. Cross dan E.J. Bevanpada tahun 1891. Rayon merupakan regenerasi selulosa. Rayon Viskosa dibuat dari kayu yang telah dimurnaikan dengan menggunakan natrium hidroksida.
Proses pembuatan rayon viskosa :
-    Pembuatan pulp kayu
Potongan atau serpihan kayu sebangsa cemara dimasak dengan kalsium bisulfit dibawah uap selama 15 jam sampai selulosa murni. Kemudia dilarutkan dalam air dan kemudian dipekatkan sampai kadar selulosa mencapai 30%. Pulp diputihkan dan dibuat menjadi lembaran- lembaran kertas.
-    Perendaman
Lembaran kertas direndam selama 1 – 4 jam dalam larutan natrium hidroksida untuk melarukan hemi selulosa dan selulosanya akan menggelembung menghasilkan selulosa soda. Selulosa soda diperas dan dicabik – cabik dan hasil cabikan ini disebur dengan crumb.
-    Penuaan
Crumb didiamkan selama 3 hari dengan suhu 22ºC sampai terjadi degradasi rantai polimer.
-    Sulfitasi
Setelah diproses penuaan crumb dimasukan ke dalam ruang kedap udara dan diputar secara perlahan sambil ditambahkan karbon sulfide 10% dari berat crumb selulosa soda sehingga terbentuk natrium selulosa xantat. Proses sulfitasi dilakukan selama 3 jam.
-    Pencampuran
Natrium selulosa xantat dicampur dengan natrium hidroksida encer selama 4 – 5 jam sampai menjadi larutan kental coklat bening yang mengandung alkali 6,5% dan selulosa 7,5%. Kemudian larutan disaring
-    Pemeraman
Larutan disimpan selama 4 – 5 hari pada suhu 10 – 18ºC. Selama proses pemeraman ini viksositas larutan turun dan kemudian naik lagi dan siap untuk dipintal. Gelembung udara dihilangkan dengan proses penghisapan.
-    Pemintalan
Larutan viskosa disemprotkan melalui spineret yang direndam dalam larutan asam sulfat dan natrium sulfide pada suhu 40 – 55%. Filamen viskosa yang keluar dari lubang – lubang spineret ditarik sampai panjangnya dua kali lipat da kemudian digulung.
-    Pemurnian
Filamen viskosa yang keluar dari spineret masih belum murni sehingga perlu dicuci dengan air dan natrium sulfide untuk menghilangkan belerang – belerang yang ada pada viskosa. Rayon Viskosa diputihkan dengan natrium hipoklorit dan kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan.
           
            
          Sifat – sifat serat rayon viskosa    
  • Dalam keadaan kering kekuatan rayon viskosa  2,6 gram per denier dan mulur 15%
  • Dalam keadaan basah kekuatan rayon viskosa 1,4 gram per denier dan mulur 25%
  • Moisture regain 12 – 13%
  • Elastisitas rayon tidak bagus karena ketika ditarik dan akan mulur dan tidak kembali kebentuk semula.
  • Serat rayon viskosa merupakan isolator listrik yang baik
  • Dalam keadaan panas serat rayon viskosa lebih cepat rusak dibandingkan kapas.
  • Jamur akan menyebabkan kekuatan serat berkurang dan berwarna.
  • Bentuk penampang lintang serat rayon viskosa berbetuk bulat dengan banyak sudut.

Serat rayon viskosa banyak digunakan untuk bahan tekstil dan pakaian seperti kain tirai, kain penutup kursi, taplak, seprai, renda dan lain – lain. Untuk bahan pakaian serat rayon viskosa dicampur dengan serat poliester.


Kain dibuat sesuai dengan kegunaan akhirnya. Untuk daerah dingin biasanya orang membuatkan kain dari bahan wool dan daerah panas biasanya dibuat dari bahan katun. Tidak semua jenis kain dibuat dari satu jenis bahan atau serat namun untuk beberapa tujuan tertentu kain dibuat dari campuran serat alam dengan serat sintetis/buatan.

Kain yang dibuat dari serat kapas memiliki kenyamanan dalam pemakaiannya tetapi untuk penampilannya kain dari serat kapas cenderung mudah kusut. Untuk mengurangi kusut pada kain, bahan kapas dicampur dengan bahan poliester. Kadar presentase masing – masing tergantung kepada keinginan pengolah kainnya.