Cari di Blog Ini

Combing

Sliver hasil proses Carding diproses ke tahap berikutnya dan tahapan yang dilalui setelah Carding tergantung serat yang diolah dan jenis benang yang ingin diperoleh. Untuk serat kapas ada dua jenis benang yang dihasilkan yaitu benang Carded dan benang Combed. Benang Carded disebut sebagai benang garu dan benang Combed disebut sebagai benang sisir.

Untuk memproduksi benang Carded, Sliver dari mesin Carding langsung diproses ke mesin Drawing sedangkan untuk menghasilkan benang yang halus, mengkilat dan berkualitas bagus maka kapas diolah pada proses tambahan yaitu proses Combing atau di mesin comber. Proses Combing adalah proses penyisiran serat agar menjadi lurus, sejajar dan teratur. Benang yang dihasilkan dengan melalui tahapan proses Combing disebut benang combed (benang sisir).

Berdasarkan jenis material yang dipakai mesin Combing digunakan untuk mengolah serat kapas karena panjang serat kapas yang bervariasi sedangkan untuk mengolah serat sintetis mesin Combing tidak digunakan karena panjang serat – serat sintetis lebih rata dan tidak memiliki kotoran.
Kelebihan benang combed dari benang carded adalah dari segi kerataan, kekuatan dan kebersihan benang dan kain  yang dibuat dari benang combed memiliki karakateristik lebih halus, lebih mengkilat dan pegangan kain lebih lembut.
Tujuan dari prosese Combing adalah sebagai berikut
a.  Memisahkan serat – serat pendek pada serat kapas.
Walaupun di mesin Carding serat pendek sudah dilakukan pemisahan serat pendek oleh flat namun masih didalam slivernya masih terkandung serat – serat pendek. Untuk memisahkan serat pendek lebih sempurna lagi maka dilakukan di mesin Combing. Serat pendek yang dipisahkan pada proses Combing ini disebut sebagai comber noil.

b.  Membersihkan serat dari kotoran
Pada mesin Combing penyisiran dilakukan pada serat kapas sehingga kotoran – kotoran dan debu yang masih menempel pada serat kapas akan terlepas.

c.   Mengurangi nep yang ada pada sliver
Nep merupakan kumpulan serat kusut yang tidak dapat diuraikan lagi. Nep ini akan menombulkan bintik – bintik pada kain. Nep dapat dikurangi dengan proses penyisiran dimesin Combing.

d.  Membuat serat lurus sepanjang serat
Ketika terjadi penguraian serat oleh card clothing pada mesin Carding terbentuklah tekukan – tekukan pada serat. Dengan proses penyisiran oleh mesin Combing tekukan – tekukan sehingga lurus.


HI LAP (Pembentuk Lap)
Bahan baku untuk proses Combing adalah gulungan lap sedangkan hasil Carding berupa sliver yaitu untaian serat. Agar bisa diproses di mesin Combing, Sliver Carding diproses pada mesin Hi Lap yaitu mesin pembuat lap.
Agar dua tahapan pada proses Hi Lap ini yaitu Sliver Lap dan Ribon Lap

a.     Sliver Lap
Mesin Sliver terdiri dari beberapa bagian utama yaitu

-       Creel untuk Sliver (Sliver Creel).
Can – can sliver Carding disusun dibagian belakang mesin Sliver Lap. Sliver dipasang di masing – masing creel dimana jumlah sliver yang dipasang tergantung pada nomor benang yang dihasilkan nantinya dan draft yang. Pengalaman saya waktu bekerja disalah satu pabrik pemintalan dipasang 9 rangkap sliver untuk digulung pada spool. Pada mesin ini ada dua delivery kanan dan kiri sehingga jumlah can yang disusun dibelakang mesin atau  adalah 18 can sliver Carding. Pada mesin ini dipasang stop motion berupa light barrier yang berfungsi menghentikan mesin jika ada sliver yang putus selama proses berlangsung. Tujuan pemasangan light barrier adalah untuk menjaga agar rangkapan sliver selalu konsisten. Jika ada sliver Carding putus sedangkan mesin tidak berhenti maka hal ini menyebabkan lap yang dihasilkan tidak rata dan kualitas lap turun.






-       Meja penyuapan (Feed Table)
Untaian – untaian sliver dari creel disusun berdampingan dimeja penyuapan.



-       Zona Peregangan (Drafting Zone).
Setelah perangkapan sliver untuk mendapatkan nomor lap yang sesuai maka dilakukan peregangan di area drafting zone. Total draft yang dikenakan pada material diatur dengan pengaturan pulley dengan alat pengontrol penyesuian berat.


        
-       Bagian pembuatan dan penggulungan lap
Agar lapisan lap satu dengan lapisan selanjutnya mudah dipisahkan maka lapisan lap harus dibuat sedikit padat dengan menggilasnya pada rol penggilas. Lap yang dihasilkan digulung pada spool dengan diameter yang telah diatur.



b.     Ribbon Lap
Agar serat lebih homogen dan rata maka beberapa lap hasil mesin Sliver Lap dirangkap menjadi satu gulungan lap. Draft yang diberikan kepada serat adalah sebanyak jumlah rangkapan Sliver Lap nya. Hasil mesin Ribbon Lap adalah lap yang akan digunakan pada mesin Combing. 6 gulungan Lap hasil dari Sliver Lap disusun berurutan pada mesin Ribbon Lap. Masing- masing lapisan lap dibuka dan diberikan draft sebesar 5 - 6 kali. Setelah masing – masing lap mendapatkan regangan maka lap dirangkap menjadi satu dan lap hasil rangkapan ini ditarik oleh rol panarik dan diteruskan ke rol penggilas untuk memadatkan lap dan kemudian digulung pada spool.

Hal penting dalam mesin Hi Lap adalah kepadatan dan berat dari lap yang dihasilkan. Kepadatan lap berpengaruh pada produkstifitas dan kualitas dari lap. Berat Lap berpengaruh pada produktifitas dari mesin Hi Lap.


COMBING



Gulungan -  gulungan lap yang dihasilkan oleh mesin Hi Lap selanjutnya diolah ke mesin Combing. 

Tahapan – tahapan proses Combing adalah sebagai berikut :

1.  Peyuapan


2.  Penjepitan
3.  Penyisiran
4.  Pelepasan atau pemisahan





Parameter yang mempengaruhi proses Combing adalah sebagai berikut
1.  Bahan baku
Bahan baku yang akan diolah pada mesin comber seperti jenis serat, kehalusan serat, panjang serat dan tingkat keseragaman panjang serat, kelenturan serat, kandungan kotoran serta kelembaban serat.
Dari sudut pandang segi ekonomis dan kualitas maka tingkat kesejajaran serat yang diolah memiliki dampak besar pada hasil Combing.
Semakin banyak serat yang tidak lurus akan mengakibatkan tinggi tingkat penyisiran yang tentunya meningkatkan noil dan kemungkinan ada serat yang panjang ikut terbawa bersama comber noil.
Ketika serat yang tidak lurus didalam serat tidak secara tersisir maka tujuan proses Combing tidak tercapai. Sehingga perlu dicari titik optimum antara bahan baku dengan tingkat penyisiran sehingga serat panjang tidak ikut terbuang namun tingkat kesejajaran dan kebersihan serat paling optimal tercapai.



2.  Persiapan bahan baku
Persiapan bahan baku yang akan diolah seperti kerataan lap, ketebalan lap, tekukan serat dan kesejajaran serat.
Bahan yang diolah pada proses Combing adalah lap yang dihasilkan oleh mesin Hi Lap yang digulung di dalam spool. Diameter gulungan lap dari mesin Hi Lap diharapkan semaksimal mungkin agar tidak terjadi pengantian spool yang terlalu sering pada proses Combing karena pergantian spool yang terlalu sering akan menurunkan produktifitas dan kualitas hasil proses Combing.
Lap yang terlalu tebal akan akan mengakibatkan tidak penyisiran serat tidak optimal karena sisir tidak masuk maksimal kedalam serat sedangkan yang terlalu tipis akan menurunkan produktifitas mesin.
Kerataan tebal lap juga mempengaruhi tingkat penyisiran. Semakin rata tebal diseluruh lap semakin tinggi tingkat penyisiran. Jika lap sebelum kiri lebih tipis dari sebelah kanannya atau sebaliknya akan berakibat tekanan penjepit lap (nipper) tidak rata sehingga bagian tipis dari lap tidak akan terpegangan yang lepas dari jepitan nipper dan kemudian tersisir dan tersisihkan menjadi noil. Hal ini tentunya akan menaikan limbah dan menurunkan jumlah serat panjang.
3.  Kondisi dari comber
Kondisi comber atau mesin Combing, seperti kecepatan, kondisi sisir, keakuratan settingan mesin, dan settingan draft
Setting mesin sangat berpengaruh pada efektifitas penyisiran serat, jumlah noil dan produktifitas mesin. Setting mesin comber haruslah akurat.
Jumlah jarum/gigi pada sisir dan kehalusan jarum sisir menentukan seberapa efektifnya sisir masuk ke dalam serat. Jumlah gigi/jarum yang sedikit digunakan untuk produksi tinggi dan untuk mengurangi jumlah limbah. Semakin banyak jarum pada sisir semakin banyak noilnya.
4.  Kondisi ruangan seperti kelembaban ruangan dan suhu ruangan
Suhu yang terlalu lembab menyebabkan lapisan lap akan lengket satu sama lainnya sehingga akan lap sulit untuk dilepas dari gulungannya dan penyisiran sulit dilakukan.
Jika ruangan terlalu kering akan menyebabkan serat kering, lepas dan beterbangan beterbangan dan menempel pada semua ruangan dan berakibat menurunkan kondisi ruang dan bahan – bahan lainnya yang ada pada ruagan tersebut.
Mesin comber merupakan mesin dengan mekanisme yang kompleks. Ada bagian yang signifikan pada mesin Combing ini yaitu bagian penyisirannya yang terdiri dari setengah rol yang dilapisi oleh jarum atau permukaan yang tajam yang akan menyisir lap yang disuapkan sehingga serat - serat pendek dapat dipisahkan dari serat panjang.

Setiap pembuat mesin Combing atau Comber tentu memiliki bagian – bagian dan tipe yang berbeda – beda. Namun prinsipnya sama yaitu untuk melakukan penyisiran serat kapas.

Yang dipertimbangkan dalam proses Combing adalah
1.  Nip/menit
2.  Noil
3.  Total Draft
4.  Compressed Air




Gulungan lap (a) diletakan pada pada sepasang rol (b) yang berputar untuk melepaskan lapisan lap dari gulungannya secara perlahan dan ditarik oleh rol penyuap (c). Dalam perjalanannya menuju nipper  atau penjepit lap melewati shaft eksentrik yang berfungsi sebagai pengalih. Shaft eksentrik ini berfungsi untuk menjaga tegangan pada lap tetap konstan selama pergerakan nipper ke depan dan kebelakang. Pergerakan lap/web ke depan menuju nipper dilakukan oleh feed roll dan dibawa dengan langkah yang sangat sempit sekitar 5mm. Ketika penyuapan telah selesai dilakukan, nipper akan menutup dengan membiarkan per menekan plat nipper (e) ke bawah ke bantalan plat (d). Pada saat nipper berayun kembali yang disebabkan oleh ayunan shaft nipper dan web/lap yang dijepit dihantarkan ke depan ke bagian penyisiran (f) dan proses penyisiranpun terjadi. Nipper kemudian berayun ke depan kembali untuk melepaskan jepitan serat pada pinggirnya dengan pergerakan detaching roller (g) yang mana diletakan pada bagian stationary. Karena bagian pinggir serat terjepit bagian dalam nipper maka proses penyisiran tidak dapat dilakukan pada bagian ini, maka bagian belakang dari serat harus disisir oleh alat yang lain. Jarum – jarum pada top comb berfungsi untuk menyelesaikan proses penyisiran bagian belakang serat ini.

Web yang terbentuk dari pemisahan lap yang sudah disisir kemudian melalui lead off roller dihantarkan ke terompet membentuk sliver menuju diplat penampung kemudian beberapa rangkapan sliver memasuki are drafting and kemudian memasuki terompet lagi di coiler dan di masukan ke tempat penampung berupa can.


Pada tahapan ini sebelum masuk pada mesin Combing, material masuk ke mesin Hi Lap dulu. Namun adalah langkah lain yang dilakukan oleh pemintal benang yaitu sliver carding masuk ke mesin Pre-Drawing diteruskan ke mesin Lap Former dan kemudian diproses ke mesin Combing.